Iklan 1

Tuesday, June 14, 2016

Hatchback Honda Layak Beli, Review Honda Jazz GD3 VTEC 2005


Moin Readers.. Seperti biasa untuk urusan pekerjaan ane harus bersilaturahmi ke tempat nasabah. Kebetulan nasabah ane seorang penghobi otomotif, dari modifikasi mobil off road hingga motor trail.

Ternyata di tempat beliau ngendon sebuah Jazz GD3 VTEC tahun 2005, dan chit chat sedikit, beliau sangat antusias menawarkan Jazz ini untuk ane test drive. Kesempatan yang tidak ane sia-siakan, ane segera mengambil kunci yang telah disodorkan dan menculik mobil ini untuk dicicipi. Di artikel sebelumnya, ane pernah membuat review tentang Jazz GE8 RS tahun 2008, jadi untuk sejarah Honda Jazz tidak ane ulas terlalu dalam, kalau Reader tertarik mengetahui sejarah tentang Honda Jazz bisa mengecek artikel Honda Jazz GE8 tahun 2008, the High RPM Beast..
Eksterior

Readers pasti banyak yang khatam dengan bentukan ekterior dari Honda Jazz GD3 VTEC tahun 2005. Dibandingkan dengan saudaranya Jazz GD3 iDSI terdapat perbedaan selain mesin, yaitu ditambahkan body kit dan velg 15 ". Banyak unit mobil ini yang masih berseliweran dengan kondisi mulus. Garis body samping mirip dengan Honda Stream, aerodinamis didepan dan body belakang kian melandai. Spion model cuping alien yang mirip dengan stream. Velg 15 " nya sukses membuat mobil ini jadi galak dengan velg jari 10 dengan warna gun metal, yang lebih baik daripada Jazz VTEC model MMC dengan cat konvensional.
Bagian depan matanya melotot seperti mata koi, agak aneh tapi yang mengejutkan desain ini masih timeless hingga saat ini. Body kit depan model tempelan tidak seperti Jazz VTEC MMC yang menyatu dengan bemper depan. Body kit ini cukup sukses mengurangi ground clearence mobil, sporty namun ane agak ngeri juga jika melewati medan yang kurang mulus.


Bagian belakang juga terdapat tempelan body kit. Model lampu belakang terlihat agak kuno jika dibandingkan dengan versi MMC. Tapi secara keseluruhan pantat belakang menurut ane lebih cantik daripada pantat Jazz GK5 yang kena virus chrome segaban.
Interior

Interior hampir serupa dengan Honda City GD8 yang pernah ane review di Review Honda City GD8 VTEC. Hanya saja di Jazz GD3 tidak terdapat double glovebox, hanya laci penyimpanan tanpa penutup.

Kualitas bahan plastik dashboard tidak istimewa. Di unit yang ane review di bagian setir catnya mengelupas, tapi hey ini Jazz yang telah berusia 11 tahun, bahkan Veloz tahun 2013 yang ane pakai cat logo Toyota pun telah mengelupas.

Bahan jok yang digunakan adalah bahan fabric, tidak terlalu nyaman tapi kontur joknya membuat posisi duduk yang pas buat ane.

Legroom untuk spesies Jazz, selalu membuat ane mengangkat topi. Legroom belakang untuk hatchback kecil ini sangat lega.

Bagian bagasi luas tanpa pengecualian. Kalau di bagasi ini ditambahkan kasur, dibuat tidur orang dewasa sepertinya masih nyaman. But don't try this at your Jazz, apalagi kalau Jazznya punya teman seperti ane =p


Dan di Jazz generasi pertama ini diperkenalkan fitur ultra seat. Fitur yang krusial dari Jazz dan bukan sekedar gimmick marketing. Ultra Seat memiliki 3 mode yaitu utility mode (melipat kursi belakang rata lantai sehingga memberikan ruang yang luas dan datar), long-cargo mode (dengan melipat sebagian kursi belakang dan kursi penumpang depan sehingga bisa memuat barang yang panjang sampai dengan 2,4 meter), dan tall-cargo mode (dengan melipat dudukan kursi belakang sehingga mendapat ruang dengan tinggi maksimal 1,3 meter).
Mesin


Ketika membuka kap mesin tampak mesin yang dibungkus cover mesin cantik dengan tulisan VTEC. Ruang mesin kecil dan padat, menerapkan filosofi Honda man maximum machine minimum. Interior bagi penumpang luas,dan ruang mesin sempit. Menjadikan para montir pasti jengkel saat memperbaiki mesin ini karena ruang yang sempit hehe.
Mesin VTEC Honda Jazz GD3 berkode L15A memiliki tenaga 110 HP pada 5800 RPM dan torsi maksimal 143 Nm pada 4.800 RPM. Lebih besar daripada versi i-DSI yang hanya menyemburkan tenaga 87 HP pada 5.500 RPM dan torsi maksimal 128 Nm pada putaran 2.700 RPM.
Driving Impression
Keras..itu yang awal ane rasakan. Tetapi ketika jalan beberapa lama, ane menikmati mobil ini. Handlingnya akurat. Tidak sebaik dan seempuk Jazz GE8 atau GK5, tapi ini mobil hatchback dengan handling terbaik di tahunnya. Suara mesin VTECnya menderu keras, yup mesin L15A tidak sehalus mesin 1NZ-FE Toyota Yaris, tapi tenaganya jauh diatas Yaris.

Posisi duduk tenggelam seperti sedan tapi visibilitas tetap jelas dan leluasa. Spion model cuping aliennya pun tidak sekedar cantik dilihat dari gaya, tapi secara fungsional pandangannya cukup luas ke belakang.
Pricing
Untuk Honda Jazz GD3 VTEC 2005 ini bisa ditebus di kisaran harga Rp 110 juta dan ubtuk pajak tahunan Readers bisa menyiapkan dana sekitar Rp 1.800.000,-.
Di harga sekian Readers bisa mendapatkan mobil baru kelas LCGC, tapi ane jamin Readers tidak akan mendapatkan keasyikan mengemudi hatchback sporty.
Kesimpulan
Hatchback Honda bekas yang layak dibeli. Handling, tenaga, dan resale value yang masih bagus. Jika Readers berminat meminang Jazz GD3 VTEC lebih bijak jika Readers memilih transmisi manual, karena banyak keluhan tarikan CVTnya agak boyo dan lemot.
Pros
- Timeless desain
- Handling mantab
- Tenaga besar di kelasnya
- Resale value bagus
- Fitur Ultra Seat
Cons
- Bantingan keras
- Kualitas interior murah
- Suara mesin kasar
Dengan segala kelebihan dan kekurangan Jazz GD3 VTEC, monggo kalau Readers berminat untuk mencari unit bekasnya. Selamat berburu Readers..




3 comments:

  1. saya termasuk pengguna mobil type GD3 ini, awalnya sih ragu tapi lama kelamaan jatuh cinta juga. hehehe
    meskipum dibilang mobil "tua" tapi keyamanan, irit bahan bakar, dan mesin masih bisa dibilang joss.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete