Iklan 1

Friday, May 6, 2016

Fitur Mewah dari Mobil Kutu, Mitsubishi Mirage Exceed Tahun 2015

Moin Readers.. Sudah lama ane berkeinginan untuk test drive city car Mitsubishi ini, walau agak ilfil dengan profil bannya yang cungkring. City car dari Mitsubishi ini ketika pertama kali diperkenalkan di tahun 2012 di Indonesia, menarik perhatian ane, Mitsubishi yang terkenal dengan sedan sportnya dan mobil niaga memproduksi sebuah city car?

Syukurlah ane berkesempatan mencicipi mobil ini, dan uniknya untuk test drive dan dokumentasi dilakukan di waktu yang berbeda. Karena waktu test drive ane belum terpikir untuk membuat artikel ini, dan kebetulan istri tempo hari juga mencicipi Mirage Exceed tahun 2015 dan mendokumentasikannya. Bisa dibilang artikel review dan test drive ini merupakan kolaborasi ane dengan istri.
Intro
Mitsubishi Mirage ini pertama kali diluncurkan di Indonesia di tahun 2012 oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian selaku pemegang merk Mitsubishi di Indonesia. Mirage ini merupakan penerus dari Mitsubishi Colt, yup Readers Mitsubishi Colt, bukan Colt T120SS tapi Mitsubishi Colt.

Secara bentukan Mitsubishi Colt cukup bagus, versi mini dari Mitsubishi Grandis. Tapi di tahun 2000an memang yang sedang populer adalah pasar hatchback jadi gaung citycar Mitsubishi ini kurang terdengar. Dan ketika diluncurkan di tahun 2012 Mirage mendapatkan momentumnya. Hingga tahun 2015 Mitsubishi menjual 400-500 unit dengar market share 18-20 %. Mirage hadir dengan 4 tipe, yaitu mirage GLX, GLS, Sporty, dan Exceed. Dan kebetulan yang ane review adalah tipe tertinggi Mirage Exceed tahun 2015.
Eksterior
Mobil ini memiliki panjang 3.710 mm, lebar 1.665 mm, dan tinggi 1.510 mm. Ukurannya standar untuk city car. Tampak depan sama sekali tidak mengadopsi bahasa desain Mitsubishi pada umumnya, walaupun begitu masih nampak stylish. Grill kecil dengan mata bulat menyipit, dibawah grill kecil nampak menyambung sebuah air dam besar, ditemani sepasang foglamp berteknologi DRL ( Daytime Running Light).
Bagian samping tarikan garis sederhana dan minimalis. Sedikit kekurangan menurut ane karena handle pintu masih model ungkit, jadi terkesan jadul. Padahal untuk pesaingnya March dan Brio sudah memakai model tarik. Dan yang menarik adalah fitur retractable mirror untuk tipe Exceed, bisa untuk pamer-pamer di depan alayer kalau mobil kutu ini penuh fitur. Bahkan detail kecil penempatan antena di bagian atap belakang juga bagus. 

Bagian belakang tidak kalah sederhananya, dengan lampu belakang seperti daun yang ditata di bawah kaca belakang. Terlihat sepele tapi penting di musim hujan, yup ada defogger dan wiper belakang bersemayam di kaca belakang.
Interior
Untuk fitur sangat lengkap, dari dual SRS Airbags, Keyless operating system, Audio switch Cobtrol (tipe Exceed), indicator ECO, keyless entry, ABS, EBD, Immobilizer, dan Rear parking sensors.

Jika Readers melihat eksteriornya yang terlihat kecil, maka coba Readers masuk ke interior. Kabinnya nyaman dan berasa luas, bahkan buat orang bertinggi diatas 175 cm.

Nah yang cukup menyenangkan adalah disematkannya tombol start stop engine.


Panel AC sudah menggunakan AC digital sehingga user interfacenya lebih mudah dan menyenangkan.


Di lingkar kemudi juga telah menyematkan steering switch, bentuknya sekilas seperti joypad konsol game sega jaman jebot. But it's quite nice. Panel speedometer juga terdapat MID yang mengakomodasi service reminder, trip computer, serta indokator penunjuk bahan bakar.

Panel pintu sederhana, dan ada beberapa tempat botol buat Readers.


Untuk panel transmisi menggunakan piano black finish yang mengkilat mewah. Readers bisa menikmati suasana kabin yang meriah di malam hari, cabin ambience nyaman dengan backlite warna oranye.
Untuk legroom depan belakang memuaskan, lutut tidak mentok di sana-sini.
Bagasi tidak terlalu lebar, tapi ya siapa yang akan membawa stik golf di city car. Pastinya cukup memenuhi kebutuhan mama-mama muda mengangkut belanjaan dari mall.
Mesin

Mirage menggunakan mesin 3A92 DOHC MIVEC yang memiliki kapastitas 1.193 cc 3 silinder. Tenaga maksimal yang bisa dihasilkan sebesar 77 PS pada 6.000 RPM, dan torsi sebesar 100 Nm pada 4.000 RPM. Suara mesin 3 silindernya cukup berisik, tapi getaran mesinnya tidak terlalu terasa efek dari engine mounting yang bagus. Pada Mirage Exceed ini menggunakan transmisi otomatis CVT ( Continously Variable Transmission), walaupun transmisi otomatis tapi konsumsi bbm cukup irit. Pihak Mitsubishi pun mengklaim bahwa Mirage mempunyai komposisi 1:21 ( 1 liter untuk 21 km). walaupun dari test drive yang ane lakukan untuk daerah perkotaan, indikator menunjukkan 1:13. Mungkin perlu long test review untuk hasil konsumsi bbm yang lebih akurat.
Driving Impression
Saat memasuki ruang kabin lega sekali yang ane rasakan, bahkan mungkin hampir sama dengan Jazz yang terkenal akan akomodasi maksimalnya. Tekan tombol start stop enginenya, suara menderu knalpot racing.. sorry maksud ane suara mesin 3 silindernya yang sekilas seperti knalpot racing. Ketika diajak akselerasi, feel yang ane rasakan terhadap mesin sama dengan March manual, responnya garang dan terasa mengendarai motor 2 tak yang akselerasinya garang. Kalau Readers ingin ugal-ugalan di tengah kota dengan Mirage, yup mission acomplished ( tapi sangat tidak disarankan ya). Suspensi nyaman dan sensasi yang ane rasakan hampir sama ketika mengendarai Innova.
Pricing
Untuk harga baru, Mirage GLX dibandrol dengan harga Rp 156 juta, untuk tipe GLS dibandrol dengan harga Rp 167 juta, tipe Sporty dibandrol Rp  173 juta sedangkan tipe tertinggi yaitu Exceed dibandrol dengan harga Rp 178 juta. untuk harga bekas dari Mirage Exceed tahun 2015 Readers bisa menyiapkan dana berkisar Rp 155 - 160 juta. Dan untuk pajak tahunan berkisar Rp 2,5 jutaan.
Kesimpulan
Melihat fitur yang diberikan Mirage Exceed, sekilas ane lupa kalau ini adalah city car. Fitur lengkap dan cenderung mewah untuk kelas city car. Jadi menurut ane, Readers patut memasukkan Mirage sebagai salah satu opsi untuk pembelian city car terbaik.
Pros
- Fitur lengkap
- Bantingan nyaman
- Body kompak
- Konsumsi bbm irit
Cons
- Suara mesin kasar
- Peredaman kabin kurang mumpuni

Demikian review dari Mitsubishi Mirage Exceed tahun 2015. Monggo kalau Readers ingin sharing tentang Mirage bisa berkomentar di kolom di bawah ini.

Thursday, May 5, 2016

Mobil Eks Taksi, Dicibir atau Dicari?

Moin Readers.. Berawal dari nasabah ane yang mempunyai usaha taksi menawarkan unit taksi yang bersangkutan untuk peremajaan armada, ane tertarik membicarakan tentang mobil-mobil eks taksi.

Memang sesuai prinsip akuntansi untuk aktiva tetap pasti punya nilai penyusutan. Rata-rata di perusahaan taksi menerapkan masa 5 tahun untuk penyusutan. Sehingga di tahun kelima untuk peremajaan armada pun dilego. Dan kebanyakan bagi para pemburu mobil bekas di Indonesia, usia 5 tahun masih tergolong muda.




sebagian besar armada yang digunakan sebagai armada adalah Toyota Limo, yang merupakan versi terendah dari Toyota Vios. Memang ada beberapa armada taksi yang menggunakan merk Kia, Nissan, Chevrolet, dan Honda, tapi secara angka masih dominan Toyota Limo.
Dibandingkan dengan versi non taksinya yaitu Vios, harga Limo eks taksi cukup miring untuk tahun yang sama di tahun 2010 untuk versi Toyota Vios ditawarkan di angka Rp 125 - 130 juta, sedangkan Limo tahun yang sama bisa didapat di angka Rp 70 jutaan, hampir separuh Readers..!
Banyak pemburu mobil bekas taksi yang merasa membeli mobil bekas taksi ini bisa menghemat budget nah sisa dana bisa dianggarkan untuk perbaikan dan modifikasi. Tidak heran jika di jalan kita bisa melihat Toyota Limo yang sudah tidak standar. Untuk daftar teratas mobil bekas taksi tentunya bekas taksi dari Blue Bird karena perusahaan ini terkenal ketat dalam perawatan armadanya dan saat pembelian juga diberikan kesempatan untuk mencoba unit yang akan dibeli.
Nah tentunya mobil eks taksi ini tidak luput dari kekurangan, yang pertama tentunya masa pakai yang panjang dari mobil bekas taksi. Armada taksi rata-rata menempuh jarak 250 km / hari. Kaki-kaki maupun mesin rentan mengalami keausan. Yang kedua adalah gengsi, tidak bisa dipungkiri di Indonesia mobil masih menjadi succes signature seseorang. Dengan membeli mobil taksi biasanya orang beranggapan mobil murah dan mobil dengan kondisi 'capek'.
Setelah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan mobil eks taksi ini, dan Readers berminat untuk meminang tidak ada salahnya Readers membaca tips-tips berikut ini.
1. Pilih perusahaan taksi bereputasi baik

Sekarang ini banyak perusahaan taksi menawarkan armada bekasnya. Tentunya reputasi dari perusahaan taksi berbanding lurus dengan kontrol dan perawatan terhadap armada. Untuk harga jual kembali pun berpengaruh, harga jual bekas taksi besar lebih mahal daripada harga bekas taksi perusahaan kecil.
2. Cek kondisi mesin

Bagian mesin ini sangat krusial untuk dicek di awal pembelian. Bisa dilihat secara kasat mata, untuk mesin yang terawat dengan baik tentunya kondisi mesin bersih dan tidak ada rembesan oli. Selanjutnya coba Readers dengarkan suara mesin, apakah ada suara yang di luar kewajaran. Readers juga bisa melihat asap pembuangan knalpot, untuk mobil normal asap pembuangan berwarna coklat hitam dan segera menghilang. Jangan sungkan untuk memilih unit lain jika dirasa ada ketidak wajaran di bagian mesin, karena pilihan unit taksi yang beragam. 
3. Cek sasis dan kaki-kaki

Untuk pengecekan sasis wajib dilakukan Readers, karena tidak menutup kemungkinan semasa berdinas sebagai armada taksi pernah mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan sasis bengkok ataupun patah. Readers bisa menempatkan mobil eks taksi ini di tempat rata dan secara kasat mata bisa dilihat apakah body simetris antara kanan dan kiri. Selanjutnya adalah pengecekan kaki-kaki, dengan rata-rata jarak tempuh ratusan kilometer dan melibas medan yang bervariatif, tentunya Readers harus mengecek secara seksama kaki mobil. Sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya saat perbaikan ke depannya. Karena komponen kaki-kaki mobil cukup mahal harganya.
4. Test drive mobil yang dirasa cocok

Nah saat di test awal dirasa mobil eks taksi incaran telah memenuhi syarat, saatnya Readers melakukan test drive. Test drive awal Readers bisa mengecek panel kontrol apakah setiap kontrol berfungsi seperti wiper,lampu utama, lampu sein, speedometer, AC dll. 
Di pool AC biasanya Readers diizinkan untuk test drive memutari pool. Readers bisa merasakan apakah mobil stabil dan jalan lurus atau setir terasa banting kiri/kanan. Kalau setir terasa banting kiri dan kanan Readers bisa mengecek tie rod, ball joint, dan bushing, jika normal maka Readers cukup menyiapkan dana balancing dan spooring. Selanjutnya pengecekan rem, jalankan mobil dengan kecepatan sekitar 50 km / jam kemudian rem, jika Readers merasakan getaran bisa jadi diskbreak tidak rata, hal ini bisa berbahaya jika tiba-tiba rem macet.
Untuk transmisi juga Readers bisa rasakan perpindahannya normal, halus, mudah, dan kopling tidak selip. Jika Readers kurang yakin, Readerd bisa mengajak montir kepercayaan jadi bisa memberikan saran yang menyeluruh terhadap mobil incaran.
5. Pengecekan surat dan pembayaran
Simulasi kredit dari salah satu perusahaan taksi

Langkah terakhir adalah pengecekan surat kendaraan dan metode pembayaran. Untuk surat kendaraan biasanya kendaraan taksi telah merubah plat kuning menjadi plat hitam dan memberikan opsi sekalian balik nama menjadi nama pembeli. Pastikan juga kecocokan antara nomor rangka, nomor mesin, STNK, dan BPKB.
Untuk pembayaran, beberapa perusahaan taksi besar menyediakan opsi pembayaran cash dan kredit. Untuk kredit, perusahaan taksi bekerjasama dengan pihak leasing.
Kalau Readers punya pengalaman dengan mobil bekas taksi monggo untuk sharing.. Happy long weekend Readers..

Tuesday, May 3, 2016

Si MPV Macho, First Impression Delica D:5 Royal

Moin Readers.. Melihat judul artikel ini Readers mungkin berpikir, loh Delica kan sudah mengaspal di Indonesia dari September 2014 bahkan di Jepang sejak Januari 2007. Tapi dengan Pertimbangan penjualan rata-rata 40 unit tentunya sangat jarang melihat spesies Delica ini di Indonesia. Nah kebetulan sekali ane berkesempatan melihat langsung Delica Royal, yang merupakan varian tertinggi Delica yang diluncurkan tahun 2015.


Membicarakan nama Delica sebenarnya tidak bisa lepas dari Mitsubishi L300. Karena sejatinya L300 adalah generasi kedua dari Delica. Dan yang ane bahas sekarang yaitu Delica D:5 merupakan generasi kelima. Mitsubishi memang hebat bisa menjual mobil beda generasi di saat bersamaan. Delica pada sejarahnya berasal dari kata Delivery Car, jadi memang peruntukan awalnya digunakan sebagai mobil niaga.
Delica L300

Nah di generasi kelima ini semua sejarah Delica telah berubah, Sport Utility MPV, itulah segmen yang disematkan Mitsubishi untuk Delica ini. Dan Delica Royal ini masuk kategori premium dengan harga tembus hingga Rp 450 juta. Apakah layak Delica Royal ini menyandang harga sekian? Well.. Untuk point of view tertentu Delica mempunyai keunikan sendiri diantara mobil MPV yang beredar di Indonesia.

Membawa desain roti tawar kotak nan macho, ground clearence tinggi, dan interior yang mendapatkan upgrade dari versi Delica D:5 standar. Dimensi 4730 x 1795 x 1850 mm tentunya sangat bongsor dan ukuran tersebut 11-12 dengan dimensi dari Pajero Sport. Untuk versi Royal ini mendapat beberapa upgrade di sektor jok kulit, chrome cover spion dan handle pintu, audio steering switch, eblem Royal, sensor parkir, dan pelek 18 inchi.
Pertama melihat langsung memang mobil ini beraura macho tidak seperti MPV merk lain. Kalau selama ini melihat dari foto dan artikel, sebaiknya Readers langsung melihat bentuk roti tawar yang ternyata aslinya tidak tawar-tawar banget. Tampak depan kaku dan menggunakan grill dengan krom segaban dengan desain ala-ala Hummer.



Bagian samping memang plain karena tarikan garis lurus saja dari depan ke belakang, untuk sliding door juga tentunya sudah fitur standar.

Bagian belakang sedikit ramai dengan stoplamp memanjang dan menyambung dari kanan ke kiri, jadi bernostalgia dengan desain mobil-mobil tahun 90an dengan desain lampu menyambung. Dan tulisan Delica besar dan tambahan eblem kecil Royal.


Yang catchy tentunya ground clearencre tinggi dan lingkar roda dan pelek 18 inchi, besar dan gagah tentunya Readers..!





Untuk interior 3 row jok dengan jok tengah berkonfigurasi captain seat, mewah dengan balutan jok kulit berkerut. Sayang untuk bahan plastik dashboard masih hard plastic, tentunya lebih bagus jika menggunakan bahan soft touch untuk beberapa bagian.
Dengan harga Rp 450 jutaan, Readers mempunyai pilihan di MPV dan SUV, tapi untuk untuk gabungan segmen ini sepertinya Delica yang paling masuk akal. 


Sunday, May 1, 2016

Si Cantik dengan mesin 3 Silinder, Nissan March 1.2 Tahun 2014

Moin Readers.. Artikel ini bermula dari ajakan ngopi seorang rekan hingga berujung dengan test drive tunggangan rekan ane. Sebuah city car atau mungkin small hatchback atau.. errr apapun itu karena banyak sekali referensi segmentasi dari mobil yang ane test drive kali ini. Tapi buat ane sangat cocok disebut city car menilik dari kapasitas mesinnya kecil dan dimensi bodynya yang cukup kompak. Yup ini dia Nissan March 1.2.
Intro
Nissan March atau disebut juga Nissan Micra sebuah merk yang telah diproduksi Nissan sejak tahun 1982 untuk pasar Eropa. Sejak pertama kali diproduksi telah mempunyai 4 generasi. Generasi pertama, kedua, dan ketiga mungkin tidak terlalu familiar di Indonesia dikarenakan memang dari pihak Nissan tidak diluncurkan resmi di Indonesia. Baru untuk generasi keempat yaitu K13 pihak Nissan meluncurkan Nissan March untuk pasar Indonesia di November 2010. Yang dipasarkan di Indonesia ada beberapa varian yaitu Nissan March 1.2 MT, Nissan March 1.2 AT, Nissan March 1.2 XS AT, dan Nissan March 1.5. Untuk yang ane sebut terakhir ternyata gagal di pasar Indonesia sehingga distop produksi oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Dan yang ane review ini adalah Nissan March 1.2 MT.
Eksterior

Kalau melihat eksterior mobil ini impresi awal mungkin adalah mobil ini cantik dan mirip Toyota Yaris Bakpao (NCP91). Membulat dan terkesan feminin.
Tampak depan menggunakan lampu bulat dan grill dengan V-shape. Modelnya cukup aman dan tidak ada yang aneh-aneh.

Di bagian samping tarikan garis body dan pilar C mirip dengan Yaris. untuk pelek menurut ane malah lebih keren daripada milik Yaris. 

Di bagian belakang untuk rearlamp tipe tahun 2014 ane lebih suka, terlihat senada dengan eksterior keseluruhan yang membulat. Kaca belakang juga disematkan wiper dan defogger untuk varian ini.
Interior
Ketika pertama kali memasuki kabin, kredit awal ane adalah handle pintu yang terasa mewah dan panel pintu yang terasa berat tidak seperti city car kebanyakan yang terasa enteng dan ringkih.



Di dalam kabin sepertinya bulatan-bulatan ini belum berakhir. Nuansa kabin masih menyisakan bulatan tapi thanx God wajah katak di dashboard pre facelift sudah tidak digunakan lagi.
Dashboard Nissan March pre facelift

Untuk headunit sudah menggunakan tipe double din. Panel AC masih menggunakan AC analog, untuk AC digital hanya digunakan di March tipe 1.2 XS dan 1.5.
Lingkar kemudi pas di tangan, nyaman dan senada dengan nuansa kabin.

Untuk glove box depan untuk city car surprisingly terdapat 2 buah walaupun dengan ukuran ruang yang tidak terlalu besar.


Leg room depan dan belakang tidak seluas Yaris NCP91 tapi cukup acceptable.

Kabin juga roomy, kabin lega untuk ukuran city car dan atap yang tinggi jadi duduk dibelakang pun kepala ane tidak sampai mepet dengan atap.


Bagasi cukup luas, bahkan info dari rekan ane yang punya mobil ini, bagasinya mampu membawa 5 galon air mineral.
Nuansa interior yang all black seharusnya membuat interior menjadi sporty namun build qualitynya yang masih di bawah kualitas interior Nissan Grand Livina menjadikan kurang sedap dipandang.
Mesin

Nah buat Readers pasti sedang menunggu poin soal mesin ini. Bagaimana kemampuan mesin HR12DE 1200 cc 3 silinder. Nissan mengklaim menggunakan bahan micro finishing pada bagian internal mesin yang mampu mengurangi friksi, yang ujung-ujungnya bisa mengurangi getaran mesin. Menurut ane memang suara mesin memang sedikit kasar tapi masih bisa diterima mengingat mobil ini 3 silinder.
Berikut engine note dari Nissan March yang sempet ane videokan.

Driving Impression


Ketika ane masuk ke dalam kabin cukup nyaman karena pengaturan jok untuk reclining, naik-turun, dan sliding. Lingkar kemudi pun sudah mengakomodasi fungsi tilt steering. Posisi duduk menurut ane terasa sama dengan Toyota Avanza, terasa duduk di bangku. Setelah menyalakan mesin dan mencoba berkeliling jalanan perkotaan, suara mesin sedikit terdengar didalam kabin, jadi mainkan musiknya ya Readers. Untuk karakter mesinnya memang mobil ini memang cocok sebagai city commuter. Tarikan buas di RPM bawah dan sedikit kedodoran di RPM atas.
Pricing
Untuk harga barunya menurut ane Nissan March terasa overprice. Di kisaran Rp 150 juta hingga yang tertinggi Rp 170 juta. Kalau harga bekas berkisar Rp 120 - 130 juta Readers bisa meminang Nissan March 1.2 MT tahun 2014 ini. Untuk pajak tahunan Readers bisa menyiapkan dana sekitar Rp 1,9 juta.
Kesimpulan
A proper city car dari desain dan mesin, cukup memuaskan dipakai di habitatnya, padatnya perkotaan. Walau dengan kisaran harga bekasnya di tahun 2014 Readers bisa memilih mobil baru sekelas Agya, Ayla, ataupun Datsun, setidaknya ini city car bukan LCGC kan.
Pros
1. Desain acceptable dan cantik
2. Kabin lega
3. RPM bawah responsif, cocok untuk city commuter
4. Bantingan empuk

Cons
1. Harga yang tinggi
2. Build quality interior
3. RPM atas yang kehabisan nafas

Sekian hasil test drive Nissan March 1.2 tahun 2014 spesial untuk Readers. Jika ada pertanyaan, kritik, ataupun saran monggo untuk berkomentar di kolom komentar bawah ini.