Iklan 1

Friday, April 22, 2016

MPV Dengan Sejarah Panjang, Test Drive Kijang Innova Tipe G Tahun 2005

Moin Readers.. Bermula dari rotasi pegawai di kantor ane, sehingga ada rekan baru di kantor. Rupanya rekan ane membawa Kijang Innova Tipe G bermesin bensin sebagai sarana transportasi ke kantor. Sedikit spik-spik akhirnya ane diijinkan untuk test drive MPV Toyota ini. Monggo dipantengin bagaimana kesan ane terhadap mobil ini Readers..

Intro
Toyota Kijang, sebuah mobil dengan sejarah panjang di Indonesia. Pertama kali diproduksi Di tahun 1977 karena asal nama Kijang adalah Kerjasama Indonesia Jepang. Toyota Kijang sangat populer di mata masyarakat Indonesia dan juga membuat pesaing-pesaingnya menjadi follower dengan menggunakan nama hewan, seperti Isuzu Phanter, Mitsubishi Kuda, dan Daihatsu Zebra.
sekarang Toyota Kijang mempunyai 6 generasi. Dan yang ane test drive dan review adalah generasi kelima, Toyota Kijang Innova (selanjutnya ane sebut Innova). Sebuah perubahan drastis di generasi ini dibanding generasi keempat. Berbagi platform dengan Toyota Hilux dan Fortuner, tentunya membuat kelas Innova meningkat. Dan sedikit demi sedikit publik lebih akrab dengan nama Toyota Innova dibandingkan Toyota Kijang Innova.
Eksterior
Innova yang ane coba ini adalah Innova Tipe G tahun 2005. Melihat tampilan eksterior memang tidak menyisakan garis body dari Kijang generasi keempat. Kalau sebelumnya body kijang terkesan boxy di versi Innova menurut ane terbawa arus Honda Stream. Walau kesan pertama body membulatnya terkesan seperti ikan paus.

Tampilan depan buat ane bagus, dengan grill yang tidak banyak krom.

Bagian samping, entah karena Innova ini berbadan besar dan tarikan body samping terlalu sederhana sehingga terlihat plain. Seakan banyak ruang kosong di bagian samping.


Di bagian belakang nampak kaca belakang yang besar sehingga menegaskan mobil ini yang lebar. Ada juga roof spoiler yang mendongkrak penampilan.
Interior

Setelah puas muterin mobil ini dan liatin dari atas bawah, depan belakang, samping kanan kiri. Ane masuk ke dalam interior mobil, suasana cream menyambut penumpang mobil ini. Ane suka suasananya, karena terasa mewah dan nyaman. Dasboard mirip dengan Toyota Fortuner walau terdapat perbedaan detail kecil. Duduk di ruang kemudi terasa tinggi, khas pengendaraan Kijang dari generasi ke generasi, memberikan keuntungan pandangan kemudi yang luas.


Untuk cup holder tidak bertebaran layalnya di Yaris generasi pertama, hanya satu di masing-masing panel pintu.

Nilai plus untuk dashboard yaitu glovebox ganda di depan kursi penumpang.


Untuk legroom depan dan belakang yang mengejutkan buat ane adalah dengan body yang besar ternyata legroom pas-pasan dengan lutut ane. Ketika memakai Yaris yang lebih kecil pun legroom masih tersisa luas, tapi entah mengapa di Innova yang besar legroomnya kurang maksimal.



Untuk semburan AC penumpang belakang hingga baris ketiga tidak perlu khawatir gerah dan kepanasan. Karena terdapat lubang AC untuk baris kedua dan ketiga.



Jok depan hingga belakang dengan busa tebal, cukup nyaman untuk perjalanan jauh. Menariknya untuk jok belakang dengan sistem lipat kesamping atas.

Untuk ruang bagasi cukup luas bahkan ketika jok baris ketiga dalam kondisi terpakai.
Mesin


Untuk unit review ini kebetulan bermesin 1TR-FE 2,0 L yang mampu memberikan daya maksimum 136 HP di putaran 5600 RPM dan torsi 182 Nm di putaran 4000 RPM. Tenaga yang besar dibandingkan dengan mesin versi dieselnya, yaitu 2KD-FTV 2,5 L yang hanya mampu menyemburkan 102 HP pada putaran 3600 RPM dan torsi maksimal 200 Nm di putaran 1600 hingga 3600 RPM. Walau begitu di masyarakat sendiri untuk resale value lebih tinggi untuk versi mesin diesel. Karena pertimbangan torsi yang lebih besar dan penggunaan BBM yng irit. Untuk versi bensin tenaga yang besar memang harus dibayar dengan konsumsi BBM yang lebih boros pula.
Driving impression

Ane berkesempatan mencoba unit review ini di wilayah perkotaan, untuk perjalanan luar kota kebetulan juga sudah pernah tetapi dengan unit berbeda, pulang pergi Madiun-Malang.


Impresi awal saat melihat mobil besar ini, yang terpikir adalah pandangan yang terbatas. Ternyata saat duduk di jok pengemudi, posisi duduk tinggi dan pandangan kedepan, samping, dan belakang cukup leluasa dan minim blindspot. Spion kanan kiri juga besar untuk melihat ke belakang. 
Saat ane mulai memacu mobil ini, rasa mantab dan anteng ane rasakan. Nyaman Readers..
Tarikan mesin soft, pelan tapi pasti tenaga selalu mengisi. Innova ini menggunakan sasis ladder frame, yang sejatinya banyak digunakan untuk pick up karena daya angkut lebih kuat tetapi sedikit mengorbankan kenyamanan. Nah saat ane coba melibas lubang dan polisi tidur juga mampu direduksi dengan baik oleh kaki-kakinya. Overall menurut ane mengendarai Innova ini nyaman baik digunakan di dalam maupun luar kota.
Kesimpulan
Readers suka mobil bertenaga, muat banyak penumpang, nyaman, dan tidak peduli konsumsi BBM. Maka Readers cocok meminang Innova tipe G tahun 2005 ini. 
Pros
- Nyaman
- Tenaga besar
- Spacious cabin(not mention legroomnya yang pas-pasan)
- Kisi Ac di tiap baris penumpang
Cons
-Konsumsi Bbm untuk tipe bensin termasuk boros.
-Resale value tipe bensin masih dibawah tipe diesel
Pricing
Readers bisa meminang Innova tipe G bensin tahun 2005 dengan kisaran harga Rp 110 juta - 120 juta. Dengan kisaran harga sekian Readers juga bisa mempertimbangkan Isuzu Panther LS tahun 2001 atau Nissan Serena tahun 2004. Selamat berburu Readers..

No comments:

Post a Comment